Dokter kecantikan sarankan perawatan antipenuaan mulai usia 30-an
Kaya Manfaat, Ternyata Lemon Sangat Ampuh Mengatasi Ketombe
Wow, Ternyata Banyak Manfaat Mengkonsumsi Daging Ayam
Gemar Konsumsi Gula Berlebih Beresiko Terhadap Penyakit Ini...
Menurut Pakar Kesehatan, Penyakit Campak Lebih Menular dari pada Covid-19

Nusaperdana.com, Kesehatan - Persebaran penyakit campak pada saat ini tengah meningkat pada sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat, terlebih karena campak ternyata jauh lebih menular dibanding COVID-19.
Pakar kesehatan Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp. I.P.T., M.TropPaed mengatakan penyakit campak lebih menular dari COVID-19 dengan daya tular pada 12 hingga 13 orang di sekitar pasien.
"SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 saja menularkan paling banyak dua sampai tiga dari setiap penderita. Jadi bayangkan campak ini enam hingga tujuh kali lebih menular dibandingkan COVID-19, sangat mudah menular, sangat mudah menimbulkan kejadian luar biasa," kata Prof Hinky beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Menurut Prof Hinky yang mengambil spesialisasi ilmu kesehatan anak subspesialis kesehatan anak infeksi dan penyakit tropis dan berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu, virus campak, khususnya pada anak bertahan selama empat hari sebelum memunculkan gejala dan empat hari setelah gejala.
Virus penyebab yang biasanya dari famili Paramyxovirus ini ditularkan melalui batuk, bersin, ludah, air mata atau kontak langsung orang yang terinfeksi. Virus dapat melayang di udara khususnya pada ruangan dengan sirkulasi udara tertutup sampai dua jam.
"Tentunya kalau sirkulasinya terbuka semisal di lapangan, ruangan dengan jendela dan pintu terbuka, melayang-layang tetapi tidak sampai dua jam dan mungkin kepadatan virusnya lebih rendah," kata Prof Hinky yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Daya tular virus pada kawasan terbuka atau ruang dengan sirkulasi udara terbuka masih dapat terjadi, tetapi dikatakan lebih ringan sehingga tidak sampai menularkan ke 12 atau 13 orang.
"Tetapi tetap menularkan. Jadi, ruangan kita harus memiliki ventilasi yang baik, udara bersih masuk harus leluasa dan udara yang mengandung virus dialirkan keluar," catat Prof Hinky.
Lama penularan atau fase infeksius biasanya selama sepekan, tetapi sebelum tampak gejala sebenarnya sudah menularkan. Pasien umumnya sembuh setelah satu minggu sejak demam, kemudian bercak-bercak merah yang muncul berubah warna menjadi cokelat atau gelap dan agak bersisik dan mengelupas. Ini tanda pasien sudah sembuh dan tidak menularkan lagi.
"Setelah demam mulai turun, kalau komplikasi tidak terjadi atau dapat ditangani begitu bercak merah jadi cokelat itu tanda sudah fase tidak menularkan. Biasanya nafsu makan kembali pulih, anak aktif kembali. Jadi, kira-kira seminggu sakitnya," tandasnya.
Berita Lainnya
Awas! 9 Ribu Warga 'Daftar Hitam' PeduliLindungi Masih Nekat Masuk Mal-Toko
Gemar Konsumsi Gula Berlebih Beresiko Terhadap Penyakit Ini...
Studi Kesehatan, Orang yang Tidur Siang Lebih dari 30 Menit Berisiko Obesitas dan Hipertensi
Kedatangan 8 juta vaksin, Erick Tohir: Indonesia salah satu Negara ASEAN dengan Vaksinasi Tinggi
Manfaat Palm Fruit Bagi Kesehatan Tubuh agar Terhindar dari Penyakit
Bingung Pilih Menu Buat Sahur, ini 5 Rekomendasi Makanan Bikin Puasa Kamu Lebih Kuat
Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Peneliti Singgung Risikonya pada Manusia
Teori 'Suntikan 90 Derajat' di Balik Hoax Vaksin Jokowi Harus Diulang