Galeri Foto

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ginda Burnama Serukan Pemilu Damai 2024

PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama ST MT mengharapkan pemilu 2024 mendatang dapat berjalan baik, dengan mengedepankan azas kebersamaan dan tetap menjaga kondusifitas meski beda pilihan.

''Ini yang kita harapkan bersama, sesuai dengan tema kegiatan ini,'' sebut Ginda Burnama usai mengahidiri Deklarasi Pemilu Damai 2024 yang berlangsung di salah satu hotel di Pekanbaru, Senin (28/8).


Deklarasi tersebut mengambil tema 'pemilu yang bersih, aman, kondusif dan berintegritas di Provinsi Riau'. Dalam kesempatan itu turut diundang bersama Forkopimda, Parpol, Penyelenggara Pemilu, Ormas, Relawan dan organisasi lintas sektoral lainnya.

Sebagaimana disebutkan, kegiatan ini merujuk kepada, Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia. Lalu merujuk kepada rencana kerja Direktorat Intelijen dan keamanan Polda Riau tahun 2023.

Serta, surat telegram Kepala Kepolisian Negera Republik Indonesia nomor STR/496/VIII/IPP.1.2.4./2023 tanggal 9 Agustus 2023 tentang melaksanakan deklarasi pemilu damai bersama Forkopimda, Parpol, Penyelenggara Pemilu, Ormas, Relawan.

Dan surat perintah Dirtektur Intelijen dan keamanan Polda Riau nomor Sprin/711/VIII/IPP.1./2023 tanggal 15 Agustus 2023 tentang Deklarasi pemilu damai tahun 2023 provinsi Riau.

Dari harapan bersama ini, Ginda juga menginginkan pemilu nanti dapat menghasilkam para caleg yang berkualitas, dan yang terbaik nantinya. ''Tentu untuk menyongsong di daerah dalam pembangunan dan menjalankan roda pemerintahan yang baik kedepanya,'' tuturnya.

Disisi lain, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad menjelaskan Pemilu merupakan implementasi dari sila ke-4 Pancasila. Sejak tahun 1945, Indonesia telah melaksanakan pemilu sebanyak 12 kali.

"Pemilu tahun 2024 akan menjadi Pemilu yang ke-13 di Indonesia. Saat ini kita sudah memasuki tahapan inti. Saya sudah pesan kepada seluruh Kapolres untuk membantu KPU dan jajarannya," kata M Iqbal.

Untuk menciptakan Pemilu bersih, damai, kondusif dan berintegritas, Polda Riau telah menerapkan strategi cooling system yang didukung oleh seluruh Polres dan jajaran.

"Kehadiran Polri adalah wujud dari kehadiran negara yang memiliki peran vital sebagai cooling system dalam meredam segala bentuk potensi gangguan yang dapat mengancam stabilitas keamanan di tengah masyarakat," tegasnya.

Peran Pemilu dalam sebuah negara demokratis adalah jalan damai untuk merebut kekuasaan secara legal. Pemilu juga berfungsi sebagai sarana integrasi bangsa karena merekat perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.

"Tanpa Pemilu Indonesia dapat terpecah karena perbedaan pandangan politik dan kepentingan. Tapi dengan Pemilu perbedaan pandangan politik bisa menyatu dalam bingkai negara kesatuan RI," ungkapnya.

Lanjut Iqbal, Polri tidak bisa mengandalkan kekuatan semata (hard power), kekuatan sesungguhnya adalah kita semua yang berperan mengamankan sehingga suasana pesta demokrasi limabtahunan ini menjadi kondusif, aman, damai dan berintegritas.

Faktor yang menentukan terwujudnya pemilu damai terdiri dari 3 faktor utama. Pertama penyelenggara pemilu harus berjalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kedua, penyelenggara pemilu harus memiliki integritas dan profesional agar terbangun public trust. Ketiga, warga yang memiliki hak pilih menjadi pemilih berdaulat.

"Pemilu harus dimaknai bukan sekedar untuk merebut atau meraih kekuasaan namun momentum untuk menyampaikan visi, misi, ide dan gagasan," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, satu hal yang harus diingat adalah harapan rakyat bahwa Pemilu bisa menjadi wahana pemenuhan hak-hak dan harapan rakyat.

"Sehingga Pemilu yang damai dapat menghasilkan wakil rakyat yang berintegritas. Kesuksesan Pemilu ditentukan dengan kesiapan jajaran dari KPU, Bawaslu dan semua stakeholder hingga di tingkat desa," ucapnya.

Syamsuar berharap, Pemilu 2024 nanti hasilnya akan jauh lebih baik dibanding pemilu 2019 lalu. (Galeri)