Nusaperdana.com - Terdapat dua tipe lipoprotein yang membawa kolesterol dari dan ke dalam sel, yakni low-density lipoprotein atau LDL, serta high-density lipoprotein atau HDL. Kadar kolesterol yang dibawa masing-masing tipe lipoprotein dapat diukur dari pengambilan sampel darah.
Sedangkan, trigliserida adalah sebagian besar bentuk lemak yang terdapat di dalam makanan dan di dalam tubuh. Apabila kadar trigliserida tinggi, maka dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengidap penyakit jantung koroner.
Mari kenali lebih dalam jenis-jenis kolesterol berikut ini:
1. LDL atau Kolesterol Jahat
Disebut demikian karena berkontribusi terhadap penimbunan lemak pada pembuluh darah arteri. Apabila LDL tertimbun terlalu banyak, maka akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penyakit jantung, stroke, serta penyakit pembuluh darah perifer.
Tubuh memproduksi LDL secara alami, namun apabila dikombinasikan dengan gaya hidup yang tidak baik, maka akan meningkatkan kadar LDL dalam tubuh. Gaya hidup tidak sehat ini meliputi diet tinggi lemak, kurangnya aktivitas fisik, merokok maupun paparan terhadap asap tembakau, serta berat badan berlebihan,
Ada pula sebagian orang yang mendapatkan turunan kolesterol tinggi dari ayah, ibu maupun kakek-neneknya yang disebut dengan familial hiperkolesterolemia. Hal ini membahayakan karena dapat menyebabkan penyakit jantung aterosklerotik secara prematur.
2. HDL atau Kolesterol Baik
HDL disebut kolesterol baik karena berperan sebagai pemburu LDL agar kembali ke organ hati dan “pergi” dari pembuluh darah arteri. Meski demikian, HDL hanya mampu mengusir sekitar seperempat hingga sepertiga dari keseluruhan kolesterol dalam darah, dan HDL tidak dapat mengeliminasi LDL secara keseluruhan.
Berkebalikan dengan LDL, semakin banyak kadar HDL, semakin baik kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda. Kadar yang baik akan mencegah Anda terkena penyakit jantung dan stroke. Dan, hal ini terbukti dengan adanya kadar HDL yang rendah ternyata meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Meningkatkan HDL akan menurunkan kadar LDL. Anda dapat melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan HDL. Melakukan aktivitas fisik secara rutin, yakni 150 menit olahraga aerobik intensitas sedang-tinggi dalam seminggu, sudah cukup untuk mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Berhenti merokok juga sudah pasti akan meningkatkan kadar HDL. Kombinasikan kedua hal ini dengan mengurangi berat badan, di mana pengurangan berat badan sebesar 10 persen sudah mampu menurunkan kadar kolesterol Anda.
3. Trigliserida
Jenis lemak yang paling banyak ditemui pada tubuh adalah trigliserida, yang berperan menyimpan energi berlebihan yang didapatkan dari diet Anda.
Kadar trigliserida yang tinggi yang dikombinasikan dengan kadar LDL yang tinggi, atau kadar HDL yang rendah, berhubungan dengan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah arteri, yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Agar dapat mengurangi jenis kolesterol ini, kurangilah konsumsi lemak jenuh, lemak trans, serta karbohidrat dalam menu makanan sehari-hari Anda.
Batasi konsumsi alkohol seperti bir, anggur, dan lainnya. Lebih dari 1 gelas per hari untuk wanita, atau lebih dari 2 gelas per hari untuk pria, dapat meningkatkan kadar trigliserida. Selain itu, perbanyak konsumsi ikan seperti sarden, makarel, trout air tawar yang kaya akan omega-3.
Kolesterol total merupakan kadar keseluruhan kolesterol dalam darah yang mencakup LDL dan HDL, serta komponen lemak lainnya. Dokter akan menggunakan nilai ini untuk menentukan risiko akan penyakit jantung yang dapat Anda alami dan bagaimana cara terbaik untuk menanganinya.
Menjaga kadar kolesterol total untuk berada di bawah 200 mg/dl yang merupakan batas kadar kolesterol normal, akan mengurangi risiko Anda untuk mengidap penyakit jantung dan stroke.
Mengurangi kolesterol bukan berarti Anda tidak mengonsumsi lemak sama sekali, karena tubuh membutuhkan lemak untuk memproduksi hormon serta menyeimbangkan berbagai proses metabolisme tubuh.